Senin, 14 Oktober 2013

Amalan untuk Hari Arafah (Sebagian Amalan)

Bagi kaum Muslimin jangan terlewatkan untuk melakukan amalan di Hari Arrafah, 9 Dhzulhijjah untuk Shaum Arrafah yang mana manfaatnya sangat besar bagi kehidupan umat Muslim sejagat terutama dalam meraih ampunan Allah Swt, sebagai mana diterangkan dalam Al-Hadits   “ setahun kebelakang dan setahun ke depan mereka yang ikhlas bershaum di hari arafah dan memenuhi kriteria Allah Swt mereka akan mendapat pengampunan (dihapuskan) atas dosa-dosanya {terjamah bebas)…. Wallahu a’lam….


سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)
Demikianlah keutamaan puasa Arafah: ia dapat menghapuskan dosa selama dua tahun. Yakni dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya.
Dalam bershaum jangan lewatkan untuk berdoa’ adapun doa’ yang dianjurkan sebagaimana diriwayatkan dalam Al hadits  yang menegaskan sebagai berikut


خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, hasan)

Oleh Masdar: dari berbagai sumber, sebelum revisi sebelumnya telah diterbitkan di FB

Keutamaan aktifitas Menjelang Tidur Malam Hari.

Sebaik-baiknya kegiatan menjelang tidur tiada yang lebih baik dalam ridha Allah Swt, kecuali bermuhasabah diri tentang diri dan Ilaahii Rabbii, dengan diimbangi beristighfar, dan diakhiri melapalkan ayat suci Al-Qura'n atau sebalinya, tergantung mana dulu yang akan diamalkan, asalkan keduanya dapat diamalkan. Sebagai muslim hp jadikan media tasbih, chating jadikan "pepeling (basa Sunda) / Pengingat saling tukar nasihat" ....
Sebagai alternatif, Subbhanallah...
Al hadits menyatakan Keutamaan membaca Ayat-ayat suci Al Qura'n terutama dari surat Al Baqarah bilamana dibaca malam hari menjelang tidur dengan ikhlas lillaahita a' la maka ini akan membantu memperlancar dan mempermudah urusan kita dengan tidak diduga-duga sebelumnya, karena dengan bersyukur kita akan merasa terpenuhi dari hakikat keberhasilan dan asa yang sungguh dirahmati Allah Swt seutuhnya, walaupun terkadang menurut akal kita itu bukan sebagai keberhasilan karena kita masih terselimuti ambisi. ... Aamiin... Al hadits:
"Man qara a bil aa ya taini min aa khiri suuratil baqarati fii lailati kafataa hu"
Barang siapa membaca dua ayat (terakhir/ayat yang lain pun boleh) dari surat Al Baqarah di malam hari, maka kedua ayat itu mencukupinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Bertepatan dengan itu mari mulai malam ini kita amalkan mulai dengan ayat di bawah ini:
Lillaahi maa fissamaawaati wa maa filardhi, wa intubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaa sibkum bihillahu, fayaghfiru limayyasyaau' wa yua'dzibu mayyasyaau', wallaahu a'laa kulli syai in Qadiirun.
Aamanarrasuulu bimaa unzila ilaihi mirrahihii wal mu'minuuna, kullun aamana billaahi wa malaai'katihii wa kutubihii wa rasulihii, laanufarriqu baina ahadim mirrusulihii, wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiiru.
Rabbanaa laa tu' aakhidznaa innasiinaa au akhtha'na rabbanaa wa laa tahmil a'lainaa ishraan kamaa hamaltahuu a'lalladzina min qablina, rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihii wa'fu a'nnaa waghfir lana warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa alaaqaumil kaafiriina. (QS. Al Baqarah 284-286)
Selanjutnya :
Jika Saatnya tidur tiba, mari berdoa' "Bismika Allaahuma ahyaa wa biss mika Allaahuma Wa a'muut, Allaahuma aslamtu nafsii ilaika wa fawwazhtu amrii ilaika, walja'tu zhahrii ilaika, raghbatan warahbatan ilaika, laa malja a' wa laa manjaa minka illaa ilaika. Aamantu bikitaa bikall ladzii anzalta wa nabiyyikall ladzii arsalta... Amiin
Jika memungkinkan baca / Lapalkan sampai kita tertidur:
  1. Ber-istighfar "Astagfirullah Al Adhziim", secara berulang-ulang
  2. Ber- "Shahadat Tain" (Asysy hadzu al laa Ilaahaa illallaah, Wa asysy hadzu anna Muhammadarra sulullaah) berulang kali
  3. Ber-Tasbih ( Subhanallah lengkapkan dengan Lafadhz..."Wal Hamdulillah, Wa laa Ilaahaa Illallah, Wa Allahu Akbar"...) sebanyak mungkin. Hadits Muslim menerangkan bahwasanya "Seseorang yang membaca tabih seratus kali itu dituliskan baginya seribu kebaikan, dihapuskan baginya seribu dosa HR. Muslim".  Bacaan tasbih ini tidak hanya menjelang tidur saja melainkan kapan pun dan di manapun dapat kita dawamkan walau pun dalam beraktifitas.
  4. Al Fatihah
  5. Ayat Kursyi
  6. Sepuluh ayat terakhir dari Surah "Al Baqarah"
  7. Al Ikhlas ( Qulhu allahu Ahad...)
  8. A Falaq (Qul a'u'dzu birabbil falaq..)
  9. Annas (Qul a'u'dzu birabbinas...)
Niscaya dengan rasa syukur insya Allah kita akan mendapatkan kebaikan yang tak disangka-sangka sebelumnya, dalam ridha-Nya. Aamiin


Oleh Masdar: dari berbagai sumber, sebelum revisi sebelumnya telah diterbitkan di FB, http://bizisartstudio.wordpress.com

Sabtu, 16 Februari 2013

AMALAN NABI MUHAMMAD SAW PADA HARI JUMAT


Hari Jum’at sangat penting dan istimewa untuk kita perhatikan. Nabi bersabda, “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit pada hari itu ialah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia masuk surga. Dan pada hari itu ia dikeluarkan dari surga itu.” (HR. Muslim).

Maka dari itu sebaiknya kita mengisi kegiatan di hari juma’t diantaranya dengan melakukan:
  • Berjalan kaki bila hendak mengerjakan amal kebaikan terutama ketika mau berangkat shalat Jumat.
  • Menggunakan parfum yang dianjurkan secara syariat Islam
  • Membersihkan jasmani dan ruhani dengan bertafakur dan bermuhasabah serta dengan membersihkan diri dari kotoran ruhani dan badani (kotoran secara fisik)
  • Mengisi waktu senggang perbanyak membaca ayat suci Al-Qura’n terutama surat al-Kahf
  • Perbanyak mengamalkan bacaan doa dan "bershalawat terhadap Nabi Muhammad SAW.
  • Mengamalkan  “Doa Harian Nabi” sesuai dengan ketentuan yang telah dituntunkan Nabiyullah Muhammad Saw. 


Dalam buku “Doa Harian Nabi” disebutkan bahwa ketika hari Jum’at tiba hendaknya kita membaca doa sebagai berikut:
  • “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Yang Awal sebelum penciptaan dan penghidupan. Yang Akhir setelah punah semua. Yang Mahatahu dan tak melupakan orang yang mengingat-Nya. Yang tidak mengabaikan orang yang mensyukuri-Nya. Yang tidak mengecewakan orang yang memohon kepada-Nya. Yang tidak memutuskan harapan orang yang mengharap-Nya"
  • “Ya Allah, aku minta kesaksian-Mu dan cukuplah Engkau sebagai saksi. Aku minta kesaksian seluruh malaikat-Mu. Penghuni langit-Mu dan pemikul arasy-Mu. Serta yang Engkau utus sebagai nabi-nabi dan rasul-rasul-Mu. Dan yang Engkau ciptakan dari berbagai bentuk makhluk-Mu.
  • “Aku bersaksi, sesungguhnya Engkau Allah tak ada Tuhan kecuali Engkau. Tunggal tak ada sekutu bagi-Mu dan tak ada yang setara. Firman-Mu tak berubah dan tak berganti. Dan sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. hamba-Mu dan rasul-Mu. (Ia) telah menyampaikan apa-apa yang Engkau bebankan padanya untuk semua hamba. Dan berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenarnya. Dan memberi kabar gembira tentang pahala yang pasti. Dia mengancam dengan siksa yang sesungguhnya.
  • “Ya Allah, teguhkan aku pada agama-Mu selama Engkau hidupkan aku. Jangan Engkau gelincirkan hatiku setelah Engkau tunjuki aku. Karuniakan padaku rahmat dari sisi-Mu. Sungguh Engkaulah Maha Pemberi. Limpahkan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Jadikan aku dari pengikut dan golongannya. Kumpulkan aku pada kelompoknya. Bimbinglah aku untuk melaksanakan kewajiban Jum’at. Yang Engkau wajibkan atasku untuk aku taati. Dan Engkau bagikan karunia pada Hari Pembalasan. Sungguh Engkau Mahamulia dan Mahabijaksana.”
Selain penjelasan diatas ada beberapa riwayat yang memperjelas amalan untuk diamalkan di hari Juma't diantaranya sebagai berikut:
  • Berjalan kaki bila hendak mengerjakan amal kebaikan Satu hal lagi, saat shalat Jum’at Nabi menyegerakannya dan berjalan kaki. Sebab, setiap langkah kaki kita menuju masjid dihitung oleh Allah sebagai kebaikan yang tak terhingga. Bahkan, berjalan kaki ke masjid untuk shalat Jum’at dinilai sebagai berjuang di jalan Allah (fii sabilillah)
  • Untuk mengisi waktu senggang perbanyak membaca ayat suci Al-Qura’n terutama surat al-Kahfi, Yasiin, namun hal ini jangan dijadikan suatu yang dikultuskan harus surat tersebut. Ketika hari Jum’at tiba, Nabi biasanya membaca surat al-Kahfi. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. Nasai dan dishahihkan oleh al-Albani). 
  • Ada ulama yang mengatakan, surat ini sebaiknya dibaca sebelum shalat Jum’at. Tapi, ada juga yang mengatakan dibaca pada malam Jum’at atau Kamis malam, berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi, “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi malam Jum’at, akan disinari dengan cahaya antara dirinya dan antara Ka’bah.” (HR. Nasai) 
  • Selain membaca surat al-Kahfi, kita juga dianjurkan untuk banyak berdoa pada hari ini. Nabi bersabda, “... pada hari itu ada saat di mana tidaklah seorang hamba yang muslim berdo’a sedang ia juga mendirikan shalat, lalu ia memohon kepada Allah sesuatu, kecuali ia akan diberi.” (HR. Bukhari).
  • Menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqalani yang diikuti oleh Al-Albani, waktu yang bagus untuk kita berdoa pada hari Jum’at adalah sesudah Ashar sampai matahari terbenam. Hal ini berdasarkan sabda Nabi yang berbunyi, “Carilah waktu yang sangat diharapkan (dikabulkannya do’a) pada hari Jum’at yaitu sesudah shalat Ashar sampai terbenamnya matahari.” (HR. Tirmidzi). Atau sabda Rasulullah yang lain, “Siang hari Jum’at itu ada dua belas jam. Tidaklah seorang hamba yang muslim memohon kepada Allah sesuatu, kecuali akan diberikan. Utamakanlah akhir-akhir waktu sesudah shalat Ashar.” (HR. Abu Dawud).
  • Selain membaca doa di atas, pada hari Jum’at kita juga dianjurkan banyak membaca shalawat. Nabi bersabda, “Sesungguhnya seutama-utamanya hari kalian adalah hari Jum’at. Pada hari itu diciptakan Adam, pada hari itu ruhnya ditiupkan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku. Karena shalawat kalian akan sampai kepadaku.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al Albani).
  • Tentunya kita juga mesti melakukan shalat Jum’at. Ketentuan ini hanya diperuntukkan untuk kaum lelaki yang sudah akil baligh. Disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu dan memakai wangi-wangian. Nabi bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at, lalu memakai wewangian jika ia punya, lalu memakai sebaik-baiknya pakaian, kemudian pergi ke masjid, lalu ruku’ sesuai yang ia mampu, tidak menyakiti orang lain, lalu diam mendengarkan hingga waktu shalat, maka itu menjadi penebus dosa-dosanya antara Jum’at itu dengan Jum’at sebelumnya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).
  • Suatu hari Zaid bin Abu Maryam bertemu dengan Abayah bin Rifa’ah. Abayah berkata kepada Zaid yang waktu itu hendak berangkat menunaikan shalat Jum’at, “Bergembiralah, karena langkah-langkah engkau ini adalah fii sabilillah. Aku pernah mendengar Abu Abs berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berdebu kakinya di jalan Allah, maka kedua kaki itu diharamkan dari api neraka.” (HR. Tirmidzi).

Demikian beberapa kebiasaan Nabi Muhammad Saw. pada hari Jum’at semoga kita dapat beristiqamah sehingga dapat mendatangkan Berkah dan Ridha Allah SWT. Amin....

Disusun oleh Masdar dari berbagai sumber cetak dan elektronik, Sabtu, 6 Jumadil Awal 1434  Hijriah (Sabtu, 16 Februari 2013)

Rabu, 25 April 2012

Ambisi Penyesat Hati

Dikala lidah berucap, nurani terdiam
Dalam dalam.... terpendam
Akhirnya.... padam !
dalam semangat itulah....
Suara riuh.....
itulah kebenarannya....
Kebenaran Siapa?....?....? 
Karenanya....
kini nurani ..... biarkan.... mati
Karena memang harus mati...
Jikalau hati penuh ambisi... 
dalam misteri...iri dan dengki... tersaji dalam intrik sikap terpuji
Karena diri tak takut lagi Sang Kholik, Illaahi Rabbi.....

Astaghfirullahal adhim stumma na u'dzubillah.....

Aflikasi Surat Al-Ashr

Aflikasi Surat Al-Ashr

Surat tersebut terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Alam Nasyrah. Dinamai Al ‘Ashr (masa) diambil dari perkataan Al ‘Ashr yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Menerangkan dan memberikan I’tibar bahwa; Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik. Al-hasil jika tidak sudah pasti kita termasuk golongan yang merugi.
Maksud yang tersurat sudah jelas yakni:
  1. Ayat ke dua menyatakan posisi manusia “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, “
  2. Ayat terakhir (ke tiga) menjelaskan orang-orang yang beruntung dunia akhirat karena menggunakan waktu di jalan ridho-Nya, Alloh Aza wazalla, dalam Firman-Nya “..kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” Secara harfiah kita harus menggunakan waktu atau (masa)yakni untuk:
             -          Beriman dan mengimani keberadaan Alloh dengan Sifat-sifat-Nya
             -          Beriman dan mengimani hak-hak-Nya, Alloh dengan keikhlasan
             -          Mengerjakan amal shaleh pada ranah Hablu Minalloh wa Hablu Minannas”
             -          Saling menasehati dalam kehidupan kesehariannya untuk menuju jalan kehidupan yang islami.
             -          Supaya menjalankan dan mentaati aturan hidup berlandaskan nilai-nilai illahiah dihiasi sifat sabar
             -          Meng-Istiqomah-kan diri dalam management waktu (masa) islami  dan hal lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari kiranya kita (khususnya Penulis) mentafsirkan dan memahami pengamalan firman di atas dalam kehidupan sehari-hari hendahnya dengan beramal shaleh, diantaranya:
-  Mencukupi (Melapangkan)  nafkah anak dan istri
-  Memberikan (Membelanjakan) hadiah untuk istri dan keluarga
-  Memberi tauladan kepada anak-istri atau keluarga serta tetangga
-  Memberikan nasihat kebaikan antar sesama tentang keimanan dan keikhlasan bertawakal kepada Alloh Swt
-  Memuliakan fakir miskin
-  Menahan marah Sabar karena Alloh
-  Menunjukkan jalan kebenaran kepada orang-orang tersesat,dari kebenaran dan ke-Esaan Alloh SWT
-  Mengasihi, melindungi dan menyayangi anak yatim karena Alloh
-  Bersedekah, bukan hanya pada anak yatim tapi keluarga, anak, istri, suami dan orang orang terdekat
-  Menjamu tamu dan orang yang berbuka puasa
-  Memelihara kehormatan diri
-  Tafakur, muhasabah akan prilaku yang telah kita lalui sampai menitikan air mata
-  Menuruti dan Memahami kehendak orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh SWT
-  Selalu memelihara management diri dijalan Islami
Tartil membaca Al-Quran secara dawam dan istiqomah
-  Amalan Fardu
- Amalan sunah yang lainnya seperti   Mandi Sunnah, Berpuasa Sunah secara istiqomah
-  Berdzikir, bertasbih, dan bertahmid, menerima kehendak dan takdir Illahi dengan diwarnai doa dan tawakal
-  Beramal atau beribahah sesuai dengan waktu/masa dalam perhitungan bulan islami 
Berdzikir, bertasbih, dan bertahmid serta menerima kehendak dan takdir Illahi dengan diwarnai doa dan tawakal dalam lantunan dikir secara dawam dalam ucap “Hasbunallah Wani’mal Wakil Ni’mal Mawla Wa Ni’man Nashir”
Beramal atau beribahah sesuai dengan waktu/masa dalam perhitungan bulan islami seperti amalan dibulan Muharam, Rajab, Sa’ban, Maulid, dan pada bulan-bulain islam lainnya. Untuk itu ikuti kelanjutan bahasan amaliah lainnya pada sajian berikutnya, Mungkin anjuran shaum sunah, amalan sunah, keutamaan amalan di bulan-bulan islami dan lainnya
Memberikan nasihat kebaikan antar sesama dan mereka yang masih kecil untuk memelihara keimanan dan keikhlasan mereka dalam bertawakal kepada Alloh Aza Wajala, sebagaimana diriwayatkan dalam beberapa hadist pada SHAHIH MUSLIM untuk memelihara keimanan dan keikhlasan mereka dalam bertawakal kepada Alloh Aza Wajala.
Tentang berbelanja untuk hadiah (Meluaskan belanja) tersurat dalam Riwayat Imam Nawawi rahimahullah, menyatakan tentang dua amalan yang dasar hukumnya kuat yaitu: pertama Puasa ‘Asyura dan Tasu’a sedangkan yang keduanya Meluaskan belanja (Penulis tafsirkan berbelanja untuk hadiah). Selain dua amalan ini dan beberapa amalan lain sebagaimana tercatat di atas, (sebagian kaum muslimin ada yang menyatakan bahwa dasar hukumnya lemah), Kecuali bersedekah, karena menurut Mazhab Maliki hukumnya sunnah. Namun jika semua menganggap lemah dan gaboleh diamalkan maka bukan mustahil karenannya islam dikemudian hari hanya tinggal kenangan, dipunahkan oleh umat muslim sendiri, karena kehilangan amalan syiar, yang sengaja ditinggalkan pengamalannya oleh umat muslim sendiri, sebagai akibat pemahaman bida’h yang berbeda. Ingatlah untuk kalangan muslim tidak semua pemahamannya demikian karena banyak juga amalan yang sifatnya Bida’h  yang Hasanah, kecuali pasti semua sepakat pemahaman kemusyrikan yang mutlak adanya…..  Wallahua’lam.
Apabila memang amal (dan fadhilahnya) tidak mempunyai dasar yang kuat (kecuali berpuasa) sebagian besar ulama menganjurkan, amalan tersebut hendaknya di amalkan sebagai bagian dari fadhailul a’mal / penambah keutamaan beribadah.
Dalam hal pelaksanaan Ibadah Mahdhoh Dan Ghoir Mahdhoh serta amal shaleh mudah-mudahan semua yang kita amalkan bukan karena penyesuaian dari unsur kepentingan pribadi/golongan dan keringanan beribadah semata yang kita pilih, melainkan harus/hanya karena Alloh Swt.
Maka, terlepas dari kontroversi mengenai kekuatan hukumnya, amalan tersebut, penulis, dikembalikan padapengalaman spiritualkedalaman pemahamankeilmuanketetapan hatikecerdasan spiritual dan keikhlasankaum muslimin-muslimat khususnya kita semuanya.
Semoga ini mewakili pelaksanaan ibadah Mahdhoh dan Ghoir Mahdhoh serta amal shaleh dari aflikasi Al-Quranul Karim khususnya Surah ke 103-Al-Ashr, ayat 2 dan 3 dalam rangka ibadah Mahdhoh-Ghoir Mahdhohdan saling nasihat menasihati tentang  kebenaran dalam kesabaran yang dilandasi nilai-nilai Islami

(Pengedit: Masdar,A; Pustaka Al-Quranul Karim, Faidhul Qadir, Musnad Imam Tabrani/ Tafsir Ibn Katsir, Dari Berbagai Sumber Realigi Islami lainnya, Arbaan, 11 Muharam 1433 H/Rabu 7 Desember 2011)

Rabu, 18 April 2012

Realita Kehidupan

Masa depan yang cerah ditentukan saat ini dan masa lalu yang dijadikan I’tibar dalam hidup ini, kita tidak dapat hidup lebih baik  jika kita melupakan segala kegagalan, kepedihan dan dosa di masa lalu, apalagi tanpa cahaya illahi, sebab semua itu adalah motifator hidup terbaik dalam rido-Nya. Walau kenyataanya tidak sesuai harapan, ini bukan berarti kegagalan segalanya......

Bukan pula pertanda Alloh Subbhanahu wa taa'laa tak sayang kepada hamba-Nya, sebab kenyataan hidup inilah sebagai realita kasih sayang-Nya terhadap hamba-hambanya-Nya. Allah Subbhanahu wa taa'laa, senantiasa melimpahkan anugrah, cobaan, teguran, rizqi dan lain sebagainya telah disesuaikan dengan kemampuan hamba-hamba-Nya. Sebagai contoh jika kita tidak mampu mengemban anugrah Sang Illahi bukannya manfaat yang didapat, melainkan kekufuran yang di dapat. Sejarah membuktikannya dalam kisah Sa'labah yang dari kehidupan serba kekurangan kemudian di beri anugrah dan ujian hidup dari Allah Subbhanahu wa taa'laa, dengan perubahan hidup serba kekurangan menjadi bergelimang harta. Apa yang terjadi setelah bergelimang harta ?
Sebagai bahan tafakur bersama marilah kita ingat-ingat kembali kisah Sa'labah termaksud diatas. Selamat mengenang kembali kisahnya dalam angan-angan pemirsa dimana pun berada.


Setelah direnungkan mari kita ambil hikmahnya tentang kehidupan ini.
Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini?
Sudahkah kita menjalaninya?

Penulis : Agus Masdar, dari Kegiatan Ta'lim, kisah Para Shahabat Rasulullah Saw, dan berbagai sumber 

Selasa, 03 April 2012

Kemaslahatan Hidup

Muhasabah "Renungan" singkat tentang apa itu hidup


Kehidupan semestinya harus diawali dan diakhiri engan kemaslahatan. Kemaslahatan hidup paling tidak diawali dari cara pandang seseorang tentang kehidupannya. 


Sebagian ada yang memandang bahwa kehidupan akan maslahat, jika dirinya mampu mengawali sekaligus mengakhirinya dalam ridho Illahi,... masalah sukses atau tidak itu hanya kehendak-Nya,... atas ketawakalan dalam ikhtiarnya....,  akan tetapi hati kadang tertutup dengan kenyataan "Ah.. yang penting akhir hidupku sukses, terpandang, disegani kawan maupun lawan...."
Celotehan lain mengatakan, "Awalnya kehidupan ga penting mau baik atau engga, yang penting 'Husnul Hatimah' dalam sukses,... dan terhormat..." 
Masya alloh....

Sudahkah menentukan pilihan mana yang semestinya?
Inikah yang dinamakan kemaslahatan hidup?
Subhanalloh...


Oleh Masdar  sumber intisari pengajian mingguan dari Penasihat Al Ustad terkemuka di DKM lingkungan kami.

DOA KETIKA DI PUJI ORANG

DOA KETIKA DI PUJI ORANG Salaam Santun diawal Ramadhan.....  Semoga kita saling memaafkan dan tetap beristiqamah dalam kebajikan, T...