Masa depan yang cerah ditentukan saat ini dan masa lalu yang dijadikan I’tibar dalam hidup ini, kita tidak dapat hidup lebih baik jika kita melupakan segala kegagalan, kepedihan dan dosa di masa lalu, apalagi tanpa cahaya illahi, sebab semua itu adalah motifator hidup terbaik dalam rido-Nya. Walau kenyataanya tidak sesuai harapan, ini bukan berarti kegagalan segalanya......
Bukan pula pertanda Alloh Subbhanahu wa taa'laa tak sayang kepada hamba-Nya, sebab kenyataan hidup inilah sebagai realita kasih sayang-Nya terhadap hamba-hambanya-Nya. Allah Subbhanahu wa taa'laa, senantiasa melimpahkan anugrah, cobaan, teguran, rizqi dan lain sebagainya telah disesuaikan dengan kemampuan hamba-hamba-Nya. Sebagai contoh jika kita tidak mampu mengemban anugrah Sang Illahi bukannya manfaat yang didapat, melainkan kekufuran yang di dapat. Sejarah membuktikannya dalam kisah Sa'labah yang dari kehidupan serba kekurangan kemudian di beri anugrah dan ujian hidup dari Allah Subbhanahu wa taa'laa, dengan perubahan hidup serba kekurangan menjadi bergelimang harta. Apa yang terjadi setelah bergelimang harta ?
Sebagai bahan tafakur bersama marilah kita ingat-ingat kembali kisah Sa'labah termaksud diatas. Selamat mengenang kembali kisahnya dalam angan-angan pemirsa dimana pun berada.
Setelah direnungkan mari kita ambil hikmahnya tentang kehidupan ini.
Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini?
Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini?
Sudahkah kita menjalaninya?
Penulis : Agus Masdar, dari Kegiatan Ta'lim, kisah Para Shahabat Rasulullah Saw, dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar